SANGATTA – Wakil Bupati  Kasmidi Bulang  menyebut adanya program pemasangan tower dan BTS akan menjadikan Kutai Timur bebas  blank spot .

Kutai Timur mendapat bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo) melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutai Timur sebanyak kurang lebih Rp 4 miliar untuk konsolidasi tower dan BTS.

Dimana, secara teknis akan dikerjakan oleh pemilik jaringan provider Telkomsel, Indosat dan XL.

“Progres pembangunan tower BTS di kecamatan karena kami mendapat bantuan dari Kementerian Komunikasi 64 (titik) di dalamnya ada tower pembangunan dan BTS,” ungkap Kasmidi kepada sejumlah awak media usai kegiatan, Rabu (5/4/2023).

Katanya, Pemkab Kutai Timur perlu mengawal terus pembangunan desa ini karena agar Kutai Timur bebas dari  blank spot .

Dalam rapat evaluasi tersebut, ternyata dari pihak provider Telkomsel belum ada progres karena ada beberapa penyebab yang menghambat pembangunan tower BTSnya.

“Hatapannya hasil rapat evaluasi ini betul-betul mengevaluasi program yang dilakukan Kementerian Komunikasi yang diserahkan kepada penyedia untuk membangun menara BTS,” ucapnya.

Selain itu ia berharap hasil dari rapat evaluasi tersebut dapat menyelesaikan masalah signal, telepon bahkan internet itu tidak ada lagi di tahun yang akan datang.

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini dari 64 titik terdiri dari Telkomsel 26 titik, Indosat 26 titik dan XL ada 6 titik.

Ia menyebutkan ada beberapa hambatan salah satunya adnya penggandaan kegiatan dengan Provinsi Kaltim sehingga ada titik yang dihold pengerjaannya.

“Aslinya maksimal sampai tahun 2022 tapi ada perpanjangan sampai 2023 ini, makanya kita terus evaluasi, kalau bisa nanti ditambah dengan anggaran kita, tapi kita evaluasi dulu nanti,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *