SANGATTA – Perkembangan koperasi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih rendah, menurut data yang ada, sebanyak 1.138 koperasi terdaftar.

Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM mencacat hanya ada 100 koperasi yang sehat. Sedangkan sebanyak 600 koperasi yang tidak bisa dilacak keberadaannya.

“Data yang kita miliki menunjukkan 100 saja yang sehat, 1.138 ini berdasarkan data waktu awal data pada saat masih bergabung dengan Kutin,” ucap Kadiskop dan UMKM Kutim, Darsafani, Rabu (13/7/2022).

Hingga kini pihaknya masih melakukan penyisiran data. Sejauh ini proses pelacakan kepada koperasi dimaksud telah berjalan untuk kemudian dapat dikembangkan.

Sebab, sudah menjadi kewenangan Diskop Kutim untuk mencabut izin maupun mengembangkan koperasi yang tidak diketahui keberadaannya tersebut.

“Memang ada hak kami untuk menutup koperasi atau mencabut izin koperasi yang tidak terlihat ini. Tapi kami berharap bisa bangkit lagi. Masih diusahakan untuk dicari,” tegasnya.

Secara umum, koperasi simpan pinjam yang menjadi mayoritas di Kutim. Akan tetapi, belakangan koperasi sektor kelapa sawit mulai merangkak naik (perkembangan).

“Untuk koperasi semacam ini sudah menunjukkan perkembangan selama dua tahun terakhir, baik yang bermitra dengan perusahaan maupun mandiri, dan ini bisa dinilai dalam operasional nya,” imbuhnya.

Sejauh ini sudah ada 35 koperasi yang bermitra dengan perusahaan kelapa sawit, sedangkan yang mandiri tentu akan bebas dalam penjualan buah sawit kemana saja.

Sayangnya, dia tidak bisa mengintervensi terkait kerja sama perusahaan dengan banyak koperasi. Sebab, semua menjadi otoritas pihak perusahaan untuk bermitra dengan berapa koperasi.

“Sejauh ini tren perkembangannya cukup positif. Kami harap pengelola koperasi dapat terus meningkatkan usaha koperasinya,” tuturnya.

Sehingga terobosan pengelola koperasi untuk mengelola sektor bisnis lain diharapkan dapat berkembang pula.

“Karena mau lahan seluas puluhan ribu hektare, kalau perusahaan hanya ingin bermitra dengan 1 koperasi ya cuma itu,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *