SANGATTA – Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur, Abdi Firdaus, akan mengajak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutai Timur meninjau langsung tempat yang diduga menjadi penyebab banjir di Kecamatan Bengalon. Kemudian bisa mencari solusi terbaik mengatasi banjir yang terjadi setiap tahun tersebut.

“Dengan melakukan tinjauan langsung, mereka dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin menyebabkan banjir dan mencari solusi yang tepat, ” kata Abdi Firdaus saat ditemui di ruang kerjanya kantor DPRD Kutai Timur.

Lebih lanjut ia menambahkan, dengan meninjauan langsung, DPU dapat membantu memahami kondisi aktual di lapangan. Termasuk melihat infrastruktur yang ada. Seperti aliran air, sistem drainase, dan faktor-faktor lain kemungkinan berperan yang bisa menyebabkan banjir.

“DPU dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti perbaikan drainase, peningkatan infrastruktur, atau pengaturan tata ruang yang lebih baik,” jelsanya, Kamis (15/6/2023).

Dikatakan, beberapa desa di kecamatan Bengalon sering terjadi banjir. Bahkan dalam satu tahun saja, banjir bisa terjadi sampai enam kali. Ini harus segera diatasi karena akan berdampak ke masalah ekonomi rakyat, lingkungan dan kesehatan masyarakat.

“Ini menunjukkan adanya masalah yang perlu segera ditangani. Banjir yang sering terjadi dapat mengganggu kehidupan sehari-hari bagi masyarakat. Dapat menyebabkan kerusakan properti, dan mempengaruhi sektor-sektor lainnya, seperti pertanian dan ekonomi,“ ungkap Firdaus.

Lebih jauh ia menambahkan, banjir juga mengakibatkan kerusakan pada sektor pertanian di Bengalon memang merupakan masalah serius yang perlu ditangani dengan segera.

“Dampak banjir seperti ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani dan masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian,” ujarnya.

Dengan kolaborasi antara anggota DPRD dan DPU, diharapkan dapat terjadi langkah konkret untuk mengatasi penyebab banjir di Kecamatan Bengalon. Ini adalah langkah yang penting untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *