SANGATTA – Dinas Pariwisata Kutai Timur (Kutim) membagi kawasan wisata di daerahnya menjadi tiga zonasi yang terdiri dari beberapa kecamatan.
Kepala Dispar Kutim, Nurullah mengatakan bahwa ketiga zonasi tersebut masing-masing memiliki satu wisata yang diunggulkan.
Zona satu berada di kawasan pesisir selatan yakni di Kecamatan Sangatta Selatan, Sangatta Utara, dan Bengalon.
Destinasi wisata zona satu itu ada salah satunya Pantai Teluk Lombok.
“Yang didalamnya meliputi tiga kawasan yaitu Teluk Lombok Sendiri, Teluk Kaba, dan Tanjung Prancis,” ujarnya.
Namun tidak hanya wisata alam, terdapat pula destinasi wisata berupa desa budaya di zona satu kawasan wisata di Kutim.
Kemudian untuk zona dua, Dispar membagi kawasan wisata pesisir utara yang mana Kecamatan Sandaran menjadi pusatnya.
“Di zona dua terdapat Karst Sangkulirang-Mangkalihat yang dalam waktu dekat akan menjadi destinasi wisata internasional, Geopark,” ucapnya.
Wisata yang diunggulkan di zona dua yakni pendakian kawasan karst yang membentang dari Kabupaten Kutim hingga Kabupaten Berau.
Selain itu, adapula wisata peninggalan bersejarah Goa Telapak Tangan di Kecamatan Karangan yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
Selanjutnya pada zona tiga, berada pada kawasan hulu pedalaman yang kaya akan budaya leluhur.
Uniknya, Nurullah mengungkap bahwa zona tiga mengunggulkan Gua Maria Pengantar Segala Rahmat yang merupakan tempat peribadatan umat Katolik.
“Terdapat Gua yang oleh masyarakat setempat digunakan sebagai tempat beribadah umat katolik,” ujarnya.
Gua tersebut berada di Kawasan Gunung Kongbeng, Kecamatan Muara Wahau dan telah diresmikan langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pada tahun 2021 lalu.
Namun selain itu, masih banyak lagi spot-spot wisata yang perlu dikembangkan dan dipromosikan sebagai kebanggaan daerah.
Contohnya wisata alam Danau Lelhut di Kecamatan Muara Wahau dan Danau Luah Putih di Kecamatan Muara Ancalong yang belum banyak dikenal oleh wisatawan.(adv)