Suasana banjir Sangatta foto Andrian hp

Liputankaltim.com, Sangatta – Banjir yang melanda Kutim belum surut hingga kini. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Sangatta Selatan dan hampir seluruh desa terendam Banjir. tiga hari sudah banjir menggenangi Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Sedikitnya 1.200 warga sudah dievakuasi ke pengungsian.

Ribuan warga mengungsi di posko terpadu. Banjir ini disebut yang terparah setelah banjir serupa pada 2001 silam.

”Kondisi saat ini masih tergenang, tetapi sudah surut sekitar 30 sentimeter di jalan raya. Sejumlah titik masih ada air yang tingginya 1 meter,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur Syafruddin melalui sambungan telepon.

Seorang warga bernama Suriati (40) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal saat banjir melanda Kecamatan Sangatta. Korban terjatuh saat menaiki tangga rumahnya yang kebanjiran.

“Korban jatuh dari tangga lalu tersungkur ke dalam air banjir di rumah,” ucap Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoko saat dihubungi, Sabtu (19/3/2022).

korban meninggal di rumah dan tidak sempat dilarikan ke rumah sakit.

Proses evakuasi hingga saat ini masih berlangsung. BPBD dibantu tim Basarnas dan para relawan lainnya ikut terjun mengevakuasi warga.

“Tadi saya sendiri yang ikut turun untuk mengevakuasi warga di Kampung Tangguh, karena memang di Kampung Tangguh sudah tidak bisa lagi akses jalan ke sana dan tadi memang ada warga yang sakit sehingga memang perlu di evakuasi warga tersebut,” tutupnya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version