(OPINI) Oleh : Muhammad Hafif Nikolas
Liputankaltim.com, Kalimantan Timur – Kaum muda sering sekali dianggap sebagai salah satu kelompok masyarakat yang tidak perduli dengan persoalan politik. Hal ini terlihat karena mereka hanya memikirkan bagaimana hidup nyaman dengan gaji tinggi dan hubungan asmaranya dengan pasangan lawan jenisnya, mindset yang harus di rubah oleh banyak kaum muda untuk juga memikirkan kesejahteraan masyarakat sosialnya dengan minat politik yang tinggi untuk menentukan pemimpin yang memiliki kebijakan-kebijakan untuk dapat mengubah daerah hingga negara yang lebih baik lagi.
Kaum muda memberikan keuntungan bagi partai politik apabila masukan pendidikan pada kalangan ini diberikan secara intensif sebab kesadaran politik pasti akan terwujud. Pendidikan politik penting bagi anak muda karena mereka adalah generasi pemilih di masa yang akan datang.
Ketidak ikut serta dalam proses pemilihan umum karena siapapun yang akan terpilih nantinya tidak akan mengubah bangsa ini menjadi lebih baik, korupsi dimana-mana, dan hak suara yang digunakan dapat dikatakan sia-sia. Berangkat dari opini ini terbesit untuk berfikir kembali akan pentingnya partisipasi politik dalam mewujudkan demokrasi politik. Sudah sepantasnya anak muda membuka wawasan politik agar apapun opini publik yang diberikan terkait proses politik jangan diterima begitu saja secara mentah. Lihat sisi lainnya, sebab satu suara dalam pemilihan umum akan menentukan ke mana arah bangsa ini nantinya.
Kita sangat memerlukan generasi muda yang bersedia untuk ikut berjuang bersama demi kemajuan negara melalui politik. Anak muda yang dapat mempengaruhi sikap partai politik supaya lebih baik dan generasi muda-muda yang kemudian mampu berbuat sesuatu yang besar untuk bangsa Indonesia, untuk seluruh masyarakat Indonesia, dari generasi-generasi selanjutnya di masa yang akan datang. Tidak salah harapan ini, bahwa musatahil rasanya berdemokrasi tanpa partai politik. Memang pada awalnya pasti akan banyak tantangan, hadangan, dan godaan, tapi itulah bagian dari perjuangan.
2024 di gadang-gadang menjadi pertarungan politik millenial dilihat dari tahun-tahun persiapannya banyak sekali partai-partai politik yang menggaet serta menggandeng para tokoh pemuda yang mempunyai skill dan pengaruh terhadap kalangannya. Sebagai anak muda jangan asal pilih dan tergiur dengan janji-janji partai politik, tidak sedikit partai politik yang menggaet anak muda dengan berbagai macam janji, dari tawarkan uang atau gaji yang besar, proyek yang banyak, tempat kerja yang nyaman, sampai posisi yang tinggi dalam pemerintahan atau perusahaan.
Hal-hal demikian seharusnya menjadi ujian terhadap para anak muda yang bergelut di dunia perpolitikan, walaupun tidak bisa di pungkiri anak muda juga pasti memerlukan materi untuk bertahan hidup dengan segala kebutuhan dan tuntutan dalam kehidupan. Akan tetapi, target anak muda untuk masuk dunia politik harus lah menjadi pembeda dengan orang-orang yang selalu mementingkan kebutuhan pribadinya untuk membuat suatu perubahan dalam masyarakat.
Jadilah anak muda yang memiliki jiwa partisipasi politik yang tinggi dengan mendahulukan intelektualitas dan idealisme yang kuat untuk perubahan dan kemajuan bangsa Indonesia, jangan tergiur dengan hal-hal yang nantinya merusak dan membelokkan masa depan kalian.