SANGATTA – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite menjadi permasalahan yang urgent di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) termasuk Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Di Kecamatan Muara Wahau, juga sempat mengalami kenaikan harga BBM di tingkat pengecer akibat langkanya pasokan di SPBU.

Sebelumnya diketahui harga BBM di tingkat pengecer di Kecamatan Muara Wahau disebut mencapai Rp13 ribu per liter.

Kapolsek Muara Wahau AKP Asriadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pengamanan terkait isu BBM tersebut hingga ke tingkat pengecer.

“Tidak ada lagi pedagang eceran yang menjual BBM pertalite sampai Rp13 ribu per liter atau lebih. Dan sudah stabil di harga Rp 10-11 ribu per liter,” terangnya.

Asriadi mengimbau pada masyarakat yang sekiranya mendapati pedagang eceran yang menjual dengan Harga Rp 13 atau lebih per liter, dapat melaporkan pada pihaknya.

“Kalau masih ada yang jual sampai harga Rp13 ribu, silahkan laporkan dan tunjukkan di mana tempatnya. Akan kami datangi,” tegasnya.

Sama dengan kecamatan lainnya, Muara Wahau juga sempat mengalami kelangkaan BBM yang mengakibatkan harga melonjak tinggi.

Dan beruntung nya, pihaknya langsung menindak tegas berupa memberikan teguran sebagai upaya stabilisasi harga BBM di pengecer.

Maka, semua pedagang diharap tetap konsisten melakukan perdagangan yang tidak menambah kesulitan masyarakat.

“Kalau harga Rp13 ribu itu, lebih baik orang mengisi pertamax sekalian, karena sama saja harganya. Malah rugi orang kalau mau beli pertalite Rp13 ribu per liter,” bebernya.

Diketahui, saat ini harga dasar BBM pertalite di seluruh SPBU di Indonesia sebesar Rp7.650 per liter. Sedangkan harga Pertamax hari ini berbeda-beda, tergantung pada wilayahnya. Rata-rata berkisar antara Rp12.500 – Rp13 ribu per liter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *