Kepala Dinas Kesehatan Kutim Bahrani Hasanal

Liputankaltim.com, SANGATTA – Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) saat ini tengah mengupayakan peningkatan puskemas yang ada di tiap-tiap kecamatan menjadi Badan Pelayanan Umum Daerah (BLUD).

Diungkapkan oleh Kadinkes Kutim Bahrani Hasanal melalui Sekertaris Dinkes Kutim Heriyanti menuturkan BLUD merupakan upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Setidaknya, akan ada 15 puskesmas yang ada di Kutim yang akan menerima pendanaan guna meningkatkan fasilitas yang ada, terdapat 10 puskesmas pada APBD Murni, dan sisanya akan menyusul pada APBD Perubahan.

“Tahun ini, Dinkes akan meningkatkan 10 Puskesmas dari anggaran APBD Murni dan lima puskesmas dari anggaran APBD Perubahan menjadi BLUD,” ucapnya.

Ia mengaku saat ini telah ada enam puskesmas di Kutim yang telah meningkatkan pelayanan menjadi BLUD pada 2020 lalu. Dan 15 yang ada akan dilakukan pada tahun ini.

Selain untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat, Harinyati juga mengungkapkan puskesmas yang telah menjadi BLUd ini kedepannya akan mengurangi beban Pemda dalam pembiayaan puskesmas karena mendapat dana kapitasi BPJS.

“Ketika puskesmas yang BLUD maka akan dapat menggunakan kapitasinya kalau puskesmas bukan BLUD, maka kapitasinya tidak bisa digunakan,” urainya.

Untuk itu, Dinkes Kutim menargetkan akhir tahun ini seluruh puskesmas di Kutim akan menjadi BLUD. Selain memaksimalkan penggunaan dana SiLPA, kapitasi BPJS Kesehatan, pihaknya juga ingin puskesmas yang memiliki akreditasi dapat meningkatkan pelayanannya.

“Banyak keluhan masyarakat yang tidak bisa diproses karena pihak puskesmas masih menunggu pencairan dana dari kapitasi BPJS Kesehatan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *