Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman, menegaskan komitmennya dalam membangun ekonomi daerah melalui penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal itu disampaikan saat kunjungan kerjanya ke Desa Kandungan Jaya, Kecamatan Kaubun, pada Minggu (15/12/2024). Didampingi Ketua TP PKK Kutim Ny Hj Siti Robiah, serta rombongan, Bupati menekankan pentingnya peran UMKM dalam memanfaatkan potensi lokal, khususnya industri hilir kelapa sawit.

Dalam pertemuan bersama warga, Ardiansyah menyatakan bahwa sektor UMKM memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kutim. Menurutnya, perkebunan kelapa sawit yang tersebar luas di Kutim merupakan sumber daya strategis yang dapat dimanfaatkan lebih optimal melalui pengembangan produk-produk turunan.

“UMKM akan menjadi target utama selama lima tahun ke depan. Pada 2030, kelapa sawit akan menjadi primadona, di mana 30 persen dari total perkebunan sawit di Kutim adalah milik masyarakat. Pemerintah akan terus mendorong dan mendampingi perkebunan rakyat untuk mengembangkan industri hilir kelapa sawit,” ujar Ardiansyah.

Produk turunan kelapa sawit, seperti minyak goreng, biodiesel, hingga bahan kosmetik, disebut Ardiansyah sebagai peluang strategis untuk membangun kemandirian ekonomi. Upaya ini juga diharapkan mampu meminimalisir ketergantungan Kutim pada sektor tambang batu bara dan minyak bumi yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi.

Tidak hanya fokus pada kelapa sawit, Ardiansyah juga mendorong pengembangan sektor pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan pariwisata. Menurutnya, potensi ekonomi di Kutim sangat beragam dan perlu dimaksimalkan sebagai sumber pendapatan berkelanjutan.

“Produk-produk yang dapat diperbaharui akan menjadi fokus utama, baik untuk jangka menengah maupun panjang. Kutim memiliki lahan dan bahan baku yang melimpah, baik dari darat maupun laut. Ini menjadi perhatian serius pemerintah,” jelas Ardiansyah.

Langkah ini sejalan dengan visi Pemkab Kutim untuk mendorong inovasi berbasis potensi lokal, sekaligus mempersiapkan ekonomi daerah menghadapi perubahan global. Pembangunan industri hilir disebut sebagai kunci agar Kutim tidak hanya bergantung pada bahan mentah, tetapi mampu menghasilkan produk bernilai tambah.

Kunjungan Bupati Kutim ke Desa Kandungan Jaya turut menjadi momentum bagi masyarakat setempat untuk memperkenalkan berbagai program unggulan.

Ketua Koperasi Bina Taruan Mandiri (BTM), Priyanto, memaparkan rencana pengembangan perkebunan cabai yang ditargetkan untuk pasar ekspor ke Jepang. Selain itu, potensi komoditas lain seperti pisang gepok greece dan daun singkong juga menjadi fokus koperasi tersebut.

Menurut Priyanto, kebutuhan cabai di Jepang saat ini mencapai 6 ton per minggu, membuka peluang besar bagi petani lokal di Kutim. Dukungan dari pemerintah dan Kementerian Pertanian RI dalam bentuk mesin dan peralatan pertanian menjadi modal penting dalam memaksimalkan produksi.

“Kami mendapat dukungan berupa mesin dan peralatan dari Kementerian Pertanian. Harapan kami, Bapak Bupati bisa hadir kembali saat ekspor perdana cabai dan daun singkong ke Jepang nanti,” ujar Priyanto penuh optimisme.

Kunjungan kerja ini menjadi salah satu langkah konkret Pemkab Kutim dalam mendukung ekonomi berbasis desa. Potensi lokal, jika dikembangkan secara serius, dapat menjadi mesin penggerak ekonomi daerah yang mandiri dan berkelanjutan. Ardiansyah menyatakan bahwa inovasi dan kreativitas menjadi kunci sukses bagi UMKM dan koperasi di masa depan.

Pemkab Kutim berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan, akses modal, dan fasilitasi teknologi kepada pelaku usaha kecil. Diharapkan, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Desa Kandungan Jaya dan kecamatan lainnya di Kutim dapat menjadi contoh sukses pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal.

Dengan potensi perkebunan, pertanian, dan komitmen yang kuat dari pemerintah, Kutim tengah bergerak menuju ekonomi yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Sektor UMKM menjadi lokomotif perubahan, mengantarkan daerah ini menjadi salah satu pusat ekonomi unggulan di Kalimantan Timur (Kaltim).(adv/ary)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *