Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman, melakukan kunjungan ke Pasar Induk Sangatta (PIS) di Jalan Ilham Maulana pada Selasa (17/12/2024) pagi. Dalam tinjauan tersebut, Ardiansyah menyoroti sejumlah persoalan yang dinilai menghambat aktivitas perdagangan, mulai dari kondisi lapak kosong hingga sarana penunjang yang belum memadai.
Pagi itu, Ardiansyah menyusuri lorong-lorong pasar yang tampak lengang. Beberapa lapak, khususnya di bagian belakang pasar, terlihat belum difungsikan. Sorotan utama Bupati tertuju pada lapak ikan dan daging yang seharusnya menjadi daya tarik bagi pengunjung, tetapi justru banyak dibiarkan kosong.
“Kita harus segera mengoptimalkan fungsi pasar ini. Lapak-lapak kosong perlu diisi oleh pedagang yang benar-benar siap berjualan,” ujar Ardiansyah dengan nada tegas.
Bupati juga meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim untuk mengambil langkah cepat dalam membenahi fasilitas pasar yang dinilai membahayakan dan tidak layak. Salah satunya adalah perbaikan jalur instalasi listrik dan tiang penyangga lampu yang tampak rapuh akibat berkarat. Menurut Ardiansyah, kondisi ini tidak hanya mengurangi kenyamanan pedagang, tetapi juga menurunkan minat pengunjung untuk berbelanja.
“Kepala Disperindag siap menindaklanjuti instruksi ini. Insyaallah sebelum pergantian tahun, perbaikan sudah selesai dilakukan agar aktivitas jual beli kembali lancar,” ungkap Ardiansyah, yang diamini Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani.
Dalam kesempatan tersebut, Ardiansyah juga membandingkan kondisi Pasar Induk Sangatta dengan sejumlah lokasi perdagangan lain di Sangatta, seperti Jalan Inpres, Jalan Diponegoro, Jalan Dayung, hingga Jalan Ilham Maulana. Di lokasi-lokasi tersebut, aktivitas jual beli berlangsung dari pagi hingga malam dengan cukup ramai, sementara Pasar Induk Sangatta masih belum menunjukkan geliat yang diharapkan.
“Jika lapak-lapak ini sudah memiliki pemilik tetapi belum ditempati, kami akan memberikan peringatan. Jika tidak ada itikad baik, lapak ini akan diserahkan kepada pedagang lain yang benar-benar membutuhkan dan siap menggunakannya,” tegas Ardiansyah yang saat sidak didampingi unsur Forkopimda Kutim.
Pasar Induk Sangatta sejatinya dirancang sebagai pusat perdagangan utama di Kabupaten Kutim. Namun, keterbatasan sarana dan lambatnya pemanfaatan lapak masih menjadi tantangan bagi pemerintah daerah. Dengan kunjungan ini, Ardiansyah berharap langkah-langkah pembenahan bisa segera direalisasikan.
“Kami berkomitmen memperbaiki fasilitas pasar, tidak hanya untuk kenyamanan pedagang, tetapi juga untuk menarik minat masyarakat berbelanja. Jika pasar ini optimal, maka perekonomian daerah akan bergerak lebih baik,” ujar Ardiansyah menutup kunjungannya.
Tindak lanjut dari kunjungan ini akan menjadi ujian keseriusan pemerintah daerah dalam membenahi pusat perdagangan yang dinilai strategis ini. Pasar Induk Sangatta diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan pusat aktivitas jual beli yang nyaman bagi pedagang maupun pengunjung.
Langkah konkret seperti perbaikan fasilitas, optimalisasi lapak, dan penertiban pedagang menjadi tantangan yang harus segera dijawab, demi membangkitkan denyut ekonomi Kutim melalui pasar tradisional yang lebih representatif.(adv/ary)