Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, menekankan pentingnya mengalihkan fokus ekonomi daerah dari sektor pertambangan batu bara ke sektor pertanian dan perkebunan dalam rangka menciptakan perekonomian yang berkelanjutan. Ia menargetkan, dalam lima tahun ke depan, Kutai Timur harus memiliki industri pisang yang menjadi bagian dari upaya memperkuat sektor pertanian.

“Saya menargetkan dalam lima tahun ke depan, kita harus memiliki industri pisang. Kita juga harus mulai mengalihkan fokus ekonomi dari tambang batu bara ke sektor pertanian dan perkebunan,” ujar Ardiansyah di Sangatta, Minggu (15/12/2024).

Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa sektor pertanian dan perkebunan akan menjadi pilar utama ekonomi Kutai Timur di masa depan. Ia menginginkan agar dalam lima tahun ke depan, daerah ini memperkuat sektor pertanian dan perkebunan seperti kelapa sawit, coklat, dan hortikultura lainnya, yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian daerah.

Menurutnya, Kutim tidak dapat lagi bergantung sepenuhnya pada sektor pertambangan, mengingat prediksi bahwa sektor tambang batu bara akan mulai berkurang secara bertahap pada 2030 dan habis pada 2050. Oleh karena itu, Ardiansyah menilai saatnya Kutai Timur beralih ke sektor-sektor lain yang memiliki potensi besar, seperti pertanian, perkebunan, kelautan, pariwisata, dan perikanan.

Untuk mendukung penguatan sektor pertanian dan perkebunan, Ardiansyah berkomitmen memberikan bantuan kepada kelompok tani, seperti bantuan 10 mesin pengolahan coklat kepada kelompok tani di Kecamatan Karangan. Ia berharap dengan bantuan ini, pendapatan mikro masyarakat dapat meningkat, serta sektor pertanian dan perkebunan terus berkembang.

Bupati Ardiansyah juga mencatat bahwa sektor pertanian dan perkebunan di Kutai Timur menunjukkan perkembangan yang baik. Pada tahun 2023, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor ini meningkat sebesar 7,60 persen, sebuah kenaikan signifikan dari 5,90 persen pada tahun 2022. Peningkatan ini menandakan potensi besar yang dimiliki sektor ini untuk tumbuh lebih lanjut setelah tiga tahun sebelumnya mengalami penurunan akibat pandemi.

Dengan pertumbuhan yang terus berlanjut, Ardiansyah optimis sektor pertanian dan perkebunan dapat mengurangi ketergantungan Kutai Timur terhadap sumber daya alam seperti batu bara. Hal ini menjadi langkah penting untuk menciptakan perekonomian yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi Kabupaten Kutai Timur di masa depan.(adv/ary)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *