Melalui program Cetak Sawah Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) menggelar Gerakan Tanam Perdana Gapoktan Abadi Jaya di Desa Miau Baru, Kecamatan Kombeng.

Gerakan Tanam Perdana ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Kutim dalam mencetak sawah baru.

Hal ini dilakukan demi mewujudkan solusi dalam mendongkrak ketahanan pangan dan meningkatkan hasil pertanian padi sawah di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum membeberkan bahwa sejak 2021 lalu, pengembangan tanaman pangan padi sawah di daerah tersebut menghadapi beberapa tantangan.

Salah satunya, keterlambatan distribusi benih dari pemerintah pusat yang kerap mengakibatkan waktu tanam terlewat.

“Sebelumnya, produktivitas padi hanya sekitar 3,5 ton per hektar. Luas cetak sawah ini pun mencapai 26 hektar,” jelasnya, Selasa (3/12/2024).

Meski begitu, dengan adanya 4 penangkar benih lokal di beberapa kecamatan, Kutai Timur kini mampu memproduksi benih unggul berlabel ungu yang memiliki produktivitas tinggi. 

Kecamatan tersebut seperti Kaubun, Sangatta Selatan, Desa Tanah Abang Long Mesangat, serta Desa Miau Baru Kombeng. 

“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian petani lokal,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, pemerintah daerah telah memenuhi komitmen penyediaan pupuk subsidi dari pemerintah pusat, meskipun akses terhadap pupuk subsidi sering terkendala oleh persyaratan tertentu.

“Untuk mengatasi hal ini, Pemkab Kutai Timur mengalokasikan pupuk NPK dan pestisida untuk 1.000 hektare sawah di daerah tersebut melalui program prioritas,” ungkapnya. 

Sementara itu, Kabid Produksi DTPHP Kutim, Dyah Adiyati Yahya mengatakan, pemerintah telah membeli traktor roda empat untuk Kecamatan Kaubun yang mampu mengolah lahan dengan efisiensi tinggi.

Hal ini dilakukan demi mendukung modernisasi sektor pertanian. 

“Dengan traktor ini, lahan seluas satu hektare dapat diolah dalam waktu hanya tiga jam. Saya sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur yang telah serius menjalankan program ini. Ini dapat menjadi contoh yang baik bagi kabupaten lain,” lanjutnya. 

Untuk itu, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Dengan begitu, Gerakan Tanam ini memberikan optimisme baru bagi sektor pertanian di Kutai Timur.

Terlebih dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta berkontribusi pada kedaulatan pangan nasional. 

“Cetak sawah ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kutai Timur. Semoga ini menjadi langkah awal yang membawa manfaat besar bagi masyarakat,” pungkasnya.(adv/ary)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *