Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi tenaga kesehatan yakni pengelola program gizi dan anak di Puskesmas yang berlangsung di Samarinda beberapa waktu yang lalu.
Kepala Dinkes Kutim dr Bahrani menyebut, kegiatan yang turut menggandeng Badan Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) serta di ikuti sebanyak 15 tenaga kesehatan dari Puskesmas itu, merupakan kegiatan yang merupakan salah satu intervensi yang efektif dalam peningkatan status gizi. Atau dengan kata lain. PMBA merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan alat bantu yang berguna untukmendukung ibu, ayah dan pengasuh dalam persiapan makan yang aman.
“Serta cara penyimpanan makanan, respon untuk makan dan terakhir waktu pemberian makanan pada waktu anak sehat atau setelah anak mengalami sakit dan lain sebagainya,” ujarnya
Dalam kegiatan yang akan berlangsung dari 3 hingga 8 November mendatang tersebut, dirinya juga menyebut, masa pemberian makanan yang tepat dari ASI sampai dengan makanan pendamping ASI diteruskan makanan keluarga dengann tetap memperhatikan usia, frekuensi makanan yang diberikan.
“Termasuk jumlah yang tepat, dan peningkatan tekstur adalah jendela peluang yang dapat digunakan untuk mencegah semua bentuk malnutrisi, termasuk stunting, wasting,overweight, dan obesitas,” imbuhnya.
Intervensi spesifik, sambung Dr Bahrani merupakan intervensi yang bertujuan pada seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak dan bisa memberikan kontribusi terhadap 30 persen penurunan stunting.(adv/ary)