Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr. Bahrani Hasanal, mengungkapkan kesulitan RS Pratama Muara Bengkal dalam merekrut dokter spesialis, terutama untuk bidang kandungan dan bedah. Meskipun telah melakukan pencarian, hasilnya belum memuaskan.
Bahrani menjelaskan bahwa meskipun ada dokter bedah yang sedang dalam pendidikan, namun belum ada kepastian kapan akan bergabung. Sedangkan untuk dokter spesialis kandungan, meskipun gaji yang ditawarkan tinggi, namun belum ada yang bersedia bergabung.
Meskipun layanan untuk penyakit dalam dan anak sudah berjalan, namun kasus kandungan dan bedah yang tidak bisa dilayani, pasien biasanya dirujuk ke daerah lain yang lebih dekat seperti Samarinda atau Sangatta.
Upaya telah dilakukan dengan menjajaki perguruan tinggi dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan bantuan, namun hasilnya masih belum memadai. Selain itu, Universitas Mulawarman baru memiliki dua bidang spesialis, yaitu bedah dan paru, sehingga menghadirkan tantangan tersendiri.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Dinas Kesehatan Kutai Timur dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat Muara Bengkal, dan upaya terus dilakukan untuk mengatasi kekurangan ini.(adv/shn)