SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman resmikan Gedung Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Victorius, di Jalan AW Syahrani (Pendidikan) Gang Perjuangan, Kecamatan Sangatta Utara. Peresmian Gedung GBI tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan Sekretaris I Badan Pengurus Sinode Bethel Indonesia Pendeta (Pdt) Heru Cahyono, kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan pita di depan pintu masuk gedung tersebut pada Rabu (13/12/2023).

Penandatangan disaksikan oleh Gembala GBI Jemaat Victorius Pdt Remmy Bastian Sigarlaki beserta pengurus GBI Jemaat Victorius Sangatta. Juga tamu undangan lainnya, seperti Forum Koordinasi Pempinan Daerah (Forkopimda), Perwakilan Perusahaan, Para Pendeta di Sangatta dan para jemaat GBI Jemaat Victorius Sangatta serta undangan lainnya. 

Ketua Panitia Pembangunan GBI Jemaat Victorius Sangatta, Nicholas Rendy mengatakan, proses Pembangunan gereja itu dimulai dengan pergumulan doa dan harapan seluruh jemaat dan gembala sidang GBI Victorius sejak lama. Sekitar 10 tahun, belum memiliki Gedung gereja, beberapa kali jemaat mengakan ibadah di tempat-tempat umum, terakhir di tempat pertemuan Hotel Royal Victoria, Sangatta. Dan mulai 13 Februari 2019 lalu, dilakukan pemancangan batu pertama, oleh Ismunandar yang saat itu menjabat sebagai Bupati Kutim. 

“Ketika panitia sedang giat-giatnya melakuka pembangunan tahun 2019, kita dihadapkan dengan adaya pandemi covid-19. Tapi hal itu tidak membuat panitia mundur dan dengan semangat, iman pembangunan  gereja tetap dijalankan. Kami percaya, bahwa ada kuasa Tuhan yang menyertai, kami yakin bahwa Pembangunan gereja akan selesai dan digunakan tepat pada waktunya,” ungkap Nicholas Rendy. 

“Oleh karena itu, pada hari ini, Rabu 13 Desember 2023 kita semua bersyukur, sebab kita  bisa berada di tempat ini, untuk menyaksikan peresmian Gedung Gereja Bethel Indonesa Jemaat Victorius tahap pertama. Kami percaya, bahwa gereja ini bisa menjadi berkat bagi seluruh jemaat dan pembinaan bagi umat kristiani serta bisa membawa dampak positif demi kemajuan daerah Kabupaten Kutim,” ucapnya.

Namun pembangunan tidak akan terhenti disini, sambung Nicholas Rendy, setelah pemabngunan tahap pertama, pihaknya akan melanjutkan pembangunan di tahap kedua, yakni lantai 2 dan 3 untuk ruang doa, ruang sekolah minggu serta pembangunan aula utama.

“Oleh karena itu, kami mendukung untuk dapat dilakukan pembangunan tahap kedua.  Terima kasih untuk semua telah terlibat dalam pembangunan ini, jemaat, perusahaan dan pemda yang telah mendukung pembangunan Gedung gereja ini,” ujarnya. 

Sementara itu, Gembala Sidang Jemaat GBI Victorius Pdt Remmy Bastian Sigarlaki berterima kasih atas kehadiran Bupati dan Wakil Bupati selaku pimpinan daerah, sudah hadir dalam kegiatan itu. Ia menganggap sebagai orang tua di Kutim, dari seluruh rumpun dan sub-sub agama yang ada di Kutim.

“Kita (gereja) marasa diayomi, diperhatikan dan tidak dibeda-bedakan, terbukti Kutim Timur memang miniatur dari Indonesia, sebab dari berbagai suku ada di sini (Kutim),” kata Remmy. 

Lebih lanjut ia menyebut, bahwa Sinode Gereja Bethel Indonesia adalah salah satu denominasi Kristen terbesar di Indonesia. Hampir 4 juta jiwa jemaat yang ada di Indonesia, bahkan ada yang ada di luar negeri. Dan GBI di Sangatta Jemaat Victorius Sangatta, adalah salah satu gereja lokal bagian sinode Bethel yang ada di Indonesia.

“Tadi sudah disampaikan oleh panitia, bahwa kurang lebih 10 tahun kami beribadah, belum punya tempat ibadah dan puji Tuhan, kami sudah punya tempat ibadah sendiri. Memang pembangunannya belum selesai, ini adalah tahap pertama. Untuk diketahui, ini adalah lobby sebenarnya, tapi dipakai sementara untuk ibadah. Ke depan akan  ada ruang auditorium yang akan kami bangun, dengan kapasitas 1.000 tempat duduk. Dengan impian bahwa jemaat ini akan terus berkembang, makin banyak,” harapnya. 

Lebih lanjut Remmy mengatakan, Gereja itu dibangun dalam kurun waktu 3 tahun lebih, bahkan pada saat pendemi covid-19 tetap fokus membangun. Pembangunan ini, menelan biaya kurang lebih Rp 3 miliar dan 90 persen adalah swadaya jemaat Tuhan. 

“Sedikit sekali bantuan dari pemerintah, tahapan berikutnya diharapakan akan ada bantuan pemerintah. Kami ingin menunjukkan, bahwa gereja sudah jadi dulu baru minta bantua, dalam pengembangan baru. Kami tidak mau jadi beban buat pemerintah, tapi kami mau menjadi partner pemerintah, dalam membangun mental dan spiritual jemaat, yang merupakan bagian dari satu kesatuan warga di wilayah Kabupaten Kutim,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Sinode Bethel Indonesia melalui Sekretaris I Sinode Bethel Pdt Heru Cahyono menyampaikan harapannya, kiranya Gedung GBI Jemaat Victorius Sangatta dapat berfungsi sebagaimana semestinya, menjadi tempat umat berteduh dengan aman damai dalam melaksanakan ibadahnya. Dan diharapkan bersama pemerintah bersinergi membangun bangsa di bidang spiritual, sehingga kehadiran gereja di tempat ini dapat memberi dampak positif bagi  masyarakat 

“Pada akhirnya atas nama pengurus pusat GBI, kami mengucapkan selamat diresmikannya gedung GBI Victorius Sangatta,” ucapnya. (adv/gkn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *