SANGATTA – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) pada 2022 beri bantuan kepada Kabupaten Kutai Timur terkait pembangunan tower Base Transceiver Station.
Pembangunan tower itu diutamakan di daerah non 3T, tertinggal, terdepan dan terluar.
Namun pembangunan oleh sejumlah provider itu tak sesuai rencana awal. Apa sebabnya?
Timur Kutai Timur mendapat bantuan 56 titik BTS di wilayah non 3T yang ternyata 4 di antaranya masuk wilayah 3T, sehingga terkini untuk BTS non 3T menjadi 52 titik.
Pembangunan tower BTS non 3T sebanyak 52 titik itu telah selesai digarap oleh provider jaringan internet seperti Telkomsel, XL, dan Indosat.
Namun jumlahnya kurang dari rencana awal.
Adapun pembagian pembangunan tower oleh beberapa provider tersebut di antaranya Indosat awalnya 30 titik menjadi 20 titik, XL membangun 8 titik, dan Telkomsel awalnya 18 titik menjadi 6 titik saja.
“Kenapa rencana berbeda dengan realisasi? Karena berdasarkan survey, mereka (provider) terbantu dengan tower yang sudah ada sehingga mereka (provider) hanya menambah penguat sinyal,” ungkap Kepala Bidang Insfrastruktur TI dan Telematika, Diskominfo Staper Kutim, Sulisman, Jumat (30/6/2023).
Lebih lanjut ia bercerita, berdasarkan testimoni warga setempat yang mendapat fasilitas tersebut ternyata kualitas jaringan yang diperoleh kurang maksimal.
Dimana, saat kondisi cuaca buruk atau hujan jaringan internet juga tidak bagus bahkan bisa hilang.
“Biasanya kalau yang wilayahnya masih pakai sollar panel begitu hujan jaringannya nggak bagus, tapi kalau yang pakai PLN bagus aja,” imbuhnya.
Sisa Wilayah Blankspot di Kutim
Setelah dibangun beberapa BTS program Kominfo RI untuk non 3T, akhirnya wilayah blankspot di Kutai Timur berkurang.
Awalnya, berdasarkan data Dinas Komunikasi, Informasi, Statistika dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutai Timur, wilayah blankspot di Kutim ada di 37 desa/kelurahan yang tersebar di sebagian 18 kecamatan.
Kini, setelah dibangun BTS program 3T dan non 3T tersebut berkurang dan tersisa 17 desa/kelurahan lagi.
“Berdasarkan data, kami mengusulkan kembali ke Kominfo RI, data blankspot kami ada 21 titik lagi, namun ternyata dapat program 3T di 4 desa, jadi sisa 17 desa/kelurahan lagi,” terangnya.
Berikut data desa/kelurahan di Kutai Timur yang masih mengalami blankspot:
1. Desa Teluk Singkama di Kecamatan Sangatta Selatan
2. Desa Martadinata di Kecamatan Teluk Pandan
3. Desa Tepian Langsat di Kecamatan Bengalon
4. Desa Muara Bengalon di Kecamatan Bengalon
5. Desa Sekerat di Kecamatan Bengalon
6. Desa Bukit Makmur di Kecamatan Kaliorang
7. Desa Selangkau di Kecamatan Kaliorang
8. Desa Kolek di Kecamatan Sangkulirang
9. Desa Manubar di Kecamatan Sandaran
10. Desa Benhes di Kecamatan Muara Wahau
11. Desa Himba Lestari di Kecamatan Batu Ampar
12. Desa Mugi Rahayu di Kecamatan Batu Ampar
13. Desa Mulupan di Kecamatan Muara Bengkal
14. Desa Sumber Sari di Kecamatan Long Mesangat
15. Desa Rantau Sentosa di Kecamatan Busang
16. Desa Long Pejeng di Kecamatan Busang
17. Desa Long Nyelong di Kecamatan Busang.