SANGATTA – Ratu Adrienne siswi asal Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)  2 Sangatta Utara, tak menyangka hasil kerja kerasnya mengantarkanya menjadi juara pertama, dalam ajang Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), tingkat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun 2023.

“Waktu persiapan singkat sekali, cuma dua minggu dan itupun pas hari libur sekolah. Namun semua terbayar dengan hasil yang ini (juara),” ucap Ratu (biasa disapa) sembari tersenyum.

Wanita berparas cantik ini menuturkan, keberhasilannya itu tidak terlepas dari perhatian yang diberikan oleh para guru, asal sekolah yang beralamat di jalan Soekarno Hatta itu. Guru kata Ratu, senantiasa mendampingi dan memberikan bimbingan selama proses kegiatan berlangsung. 

“Ujianya lumayan sulit, karena ada tiga metode penilaian. Pilihan ganda, mengisi esai serta pemaparan karya tulis. Namun saya bersyukur semua bisa dilalui dengan lancar dan akhirnya juara,” ungkap Ratu. 

Saat disinggung mengenai tanggapan terkait kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ tahun 2023, dirinya mengaku bangga. Karena memiliki tanggung jawab dan tugas untuk ikut serta mengkampayekan tentang pentingnya kesadaran akan keselamatan LLAJ. Khususnya kepada pelajar, terutama di lingkungan sekolahnya.

“Semoga kami bisa membawa nama harum Kutim, di tingkat Provinsi bahkan tingkat nasional,” harap Ratu. 

Atas raihannya itu, Ratu tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Timur (Dishub Kutim) yang telah menggelar kegiatan yang akan menggugah kesadaran akan keselamatan berlalu lintas, khususnya di kalangan pelajar.

“Saya harap kegiatan semacam ini terus di tingkatkan. Tidak hanya menyasar kalangan SMA saja, namun bisa menyasar di jenjang pendidikan lainya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Dishub Kutim, Awang Adi Juni Astara menambahkan, sebelum berangkat ke ke tingkat provinsi, para pemenang akan mendapatkan pendampingan dan pembekalan materi lebih mendalam terkait keselamatan LLAJ dari Dishub Kutim.

“Termasuk melibatkan pihak sekolah. Karena mereka kan lebih memahami bagaimana pola belajar dan karakter pelajar ini. Sehingga memudahkan kami (Dishub) dalam memberikan materi tentang keselamatan LLAJ,” pungkasnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *