SANGATTA – Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang memberikan apresiasi lebih bagi juara 1 hingga 6 dalam lomba bertutur cerita rakyat nusantara yang diinisisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip).

Dispusip Kutai Timur kembali menggelar lomba bertutur cerita rakyat nusantara tingkat SD/MI se Kutai Timur.

Namun, dari 18 kecamatan, hanya 5 kecamatan yang mengirimkan siswanya untuk mewakili lomba tersebut.

Sekretaris Dispusip Kutim, Rakhmat Rosadi menyebutkan tahun ini, ada 21 orang yang mengikuti kegiatan lomba di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur, Kamis (15/6/2023).

“Tahun ini ada peningkatan yaitu ada 21 peserta dari 5 kecamatan, kalau tahun lalu hanya 13 orang saja dan cuma dari Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan,” ucap Rakhmat.

Adapun untuk tahun ini, peserta yang mengikuti berasal dari daerah ini: 

– Kecamatan Sangatta Utara;

– Kecamatan Sangatta Selatan;

– Kecamatan Teluk Pandan;

– Kecamatan Bengalon;

– dan Kecamatan Sangkulirang.

Kendati demikian ia telah mengundang seluruh SD/MI di 18 kecamatan.

“Mungkin ada suatu hal sehingga mereka tidak bisa hadir, kami sudah mengirimkan undangan lomba ini ke sekolah-sekolah 18 kecamatan,” imbuhnya.

Janji Beri Hadiah Tambahan

Sementara itu, Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang mengapresiasi adik-adik SD/MI yang mengikuti kegiatan tersebut.

Dia berjanji untuk memberikan hadiah tambahan bagi pemenang lomba bertutur cerita rakyat nusantara 2023 ini.

Hadiahnya diperuntukkan bagi 6 besar pemenang teratas dan akan diberikan voucher menginap gratis di Hotel Royal Victoria, Sangatta pada saat akhir pekan (Sabtu/Minggu).

“Bagi yang juara 1, 2, dan 3 kami berikan tambahan hadiah berupa tabungan yang berisi saldo Rp 1 juta, biar mengajarkan anak-anak kita menabung,” tuturnya.

Ia juga sangat mendukung kegiatan tersebut, sebab hobi yang dimiliki seorang anak harus dikembangkan.

Apalagi ini lomba bertutur cerita rakyat, minimal melatih mental anak-anak sejak dini.

Tujuannya, untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anak SD di KutaiĀ Timur, sebab bertutur cerita tersebut juga di perlombakan di tingkat provinsi bahkan nasional.

“Jadi adik-adik nggak perlu takut atau gugupnya ketika maju ke depan, anggap saja ini keluarga sendiri anggap saja ini latihan,” pintanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *