SANGATTA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dr Bahrani Hasanal sebut usia lansia akan alami 14 I yang menjadi masalah.

Yang pertama, Instability yakni gangguan keseimbangan atau mudah jatuh, pusing dan sebagainya. Biasanya penderitanya hanya mampu berdiri selama 10 detik saja.

Ke dua, Imobility atau gangguan pergerakan, biasanya penderitanya akan sering merasakan sakit pada bagian pinggang atau encok.

“In yang ke tiga, Incontinence itu gangguan buang air kecil dan besar, makanya orang tua itu bisa sering ngompol, buang air sembarang dan lain-lain,” ucapnya.

Ke empat, Intellectual Impairment (mudah lupa) atau pikun. sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari.

Ke lima, Impotence yang disebabkan penuaan, perubahan tubuh yang berkaitan dengan usia, proses penyakit dan kondisi komorbiditas yang dapat meningkatkan risiko dan keparahan disfungsi ereksi.

“Ke enam, Isolation atau penderitanya akan lebih menarik diri baik dari masyarakat, juga keluarganya. Sebab lebih didominasi rasa sedih dan khawatir lebih pada dirinya,” paparnya.

Ke tujuh, Insomnia yaitu gangguan pada tidur, namun Bahrani menyebutnya itu hal biasa, sebab istirahat tiga sampai lima jam saja sudah cukup.

Ke delapan yakni Infection, beberapa faktor risiko yang menyebabkan lansia mudah mendapat penyakit infeksi karena kekurangan gizi, kekebalan tubuh yang menurun, berkurangnya fungsi berbagai organ tubuh.

Serta terdapatnya beberapa penyakit sekaligus (komorbiditas) yang menyebabkan daya tahan tubuh yang sangat berkurang. Selain daripada itu, faktor lingkungan, jumlah dan keganasan kuman akan mempermudah tubuh mengalami infeksi.

Ke sembilan, Inanition (kurang gizi) pada lansia dapat disebabkan perubahan lingkungan maupun kondisi kesehatan.

“Ke 10, Immune deficiency adalah daya tahan tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah satu fungsi tubuh yang terganggu dengan bertambahnya umur seseorang,” jelasnya.

Walaupun tidak selamanya hal ini disebabkan oleh proses menua, tetapi dapat pula karena berbagai keadaan seperti penyakit yang sudah lama diderita, maupun penyakit yang baru saja diderita (akut) dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh seseorang.

Ke 11, Impecunity (tidak punya uang) untuk dapat menikmati masa tua yang bahagia kelak diperlukan paling sedikit tiga syarat, yaitu :memiliki uang yang diperlukan yang paling sedikit dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, memiliki tempat tinggal yang layak, mempunyai peranan di dalam menjalani masa tuanya.

“I yang ke 12, Iatrogenesis salah satu yang sering didapati pada lansia adalah menderita penyakit lebih dari satu jenis sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak,” imbuhnya

Apalagi sebahagian lansia sering menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat pemakaian obat-obat yaqng digunakan.

Ke 13, Impairment of vision and hearing, taste, smell, communication, convalescence, skin integrity.

Mantan Direktur RSUD Kudungga ini menerangkan akibat proses menua, semua pancaindera berkurang fungsinya, demikian juga gangguan pada otak, saraf dan otot-otot yang digunakan untuk berbicara dapat menyebabkn terganggunya komunikasi, sedangkan kulit menjadi lebih kering, rapuh dan mudah rusak dengan trauma yang minimal.

“Seperti saya ini lansia sebenarnya, cuma alhamdulillah saya memperhatikan dan menyadari gejala-gejala ini sejak dulu, jadi sudah saya antisipasi sebelumnya. Rajin olahraga, dekat dengan Tuhan, menjaga pola makan dan sebagainya,” tutupnya.

Terakhir, Impaction atau gangguan pada buang air besar yang disebabkan pencernaan yang kurang lancar, bisa saja akibat berkurangnya aktivitas maupun jenis makanan yang di konsumsi. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *