SANGATTA – Selain pencapaian keberhasilan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Kabupaten Kutai Timur masih menghadapi beberapa isu penting dalam pembangunan.

  1. Persoalan konektivitas antar wilayah, ya itu masih adanya jaringan Jalan dalam kondisi rusak dan rusak berat
  2. Belum optimalnya penataan permukiman terutama Jalan lingkungan dan sistem drainase kawasan perkotaan
  3. Masih terbatasnya aksebilitas pelayanan kesehatan rujukan khususnya bagi masyarakat di beberapa kecamatan terpencil
  4. Masih terdapatnya desa-desa di dalam kawasan hutan, adanya inkonsistensi regulasi yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dalam hal peta penunjukan kawasan hutan dan isu pengembangan bandara Sangkima
  5. Masih terbatasnya jumlah prasarana pendukung telekomunikasi berupa menara telekomunikasi (BTS tower) untuk daerah terpencil dan terisolir.
  6. Kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat, akses air bersih dan cakupan elektrifikasi dari sebagian wilayah Kabupaten Kutai Timur yang masih terus ditingkatkan
  7. Proses hilirisasi (downstream process) produk sektor pertanian belum secara optimal diupayakan, hal ini akan berpengaruh pada pengembangan sektor agribisnis dan agroindustri dalam rangka pencapaian visi Kabupaten Kutai Timur
  8. Peningkatan Pendapatan asli daerah yang berkontribusi pada besaran APBD masih harus dioptimalkan

“Kami menyadari sepenuhnya bahwa pemecahan masalah pada isu-isu penting tersebut memerlukan komitmen penuh dan kerja sama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam menyusun dan melaksanakan strategi yang efektif untuk mengatasi isu-isu tersebut,” kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.

Menghadapi persoalan konektivitas wilayah, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus bertekad untuk meningkatkan kualitas jaringan Jalan maupun jembatan serta melaksanakan pemeliharaan jaringan Jalan terutama di daerah-daerah pedesaan.

Baik yang didukung dari APBD maupun dari sumber-sumber anggaran sah lainnya. Pemerintahan Kabupaten Kutai Timur terus berupaya meningkatkan infrastruktur dasar tersebut agar akses jalan dari desa ke kota atau sebaliknya lebih memadai.

“Hal ini dimaksudkan agar mempermudah akses distribusi produk hasil pertanian dan olahannya, memudahkan akses ke sejumlah destinasi wisata, yang diharapkan akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi lokal,” terangnya.(Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *