SANGATTA – Beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah membentuk juru pemantau jentik (Jumantik) tingkat anak sekolah tahun 2022.

Menggandeng UPT Pendidikan dan guru UKS sekolah, SDN 011 menjadi lokasi pelatihan tim Jumantik guna memberantas penularan Demam Berdarah Dangue (DBD).

Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kutim, Muhammad Yusuf mengatakan Jumantik pada anak sekolah dapat dikatakan efektif dan efisien.

“Kita tidak perlu memberikan biaya kepada anak sekolah, cukup dia dirumahnya masing-masing sebagaimana anak-anak kelas tiga sampai kelas lima untuk melakukan pengamatan,” ucapnya.

Di mana, setiap pekan tim Jumantik diwajibkan mencari jentik sebanyak lima rumah yang ada di lingkungannya. Setelahnya akan dibuatkan laporan.

Hasil laporan tersebut nantinya kemudian diserahkan kepada guru UKS yang ada di sekolahnya. Laporan itu akan diserahkan kepada Dinkes Kutim.

“Ini dalam rangka kita untuk membantu yang namanya pemantauan jentik berkala, untuk mengetahui presentase penularan DBD,” ungkapnya.

Yusuf menjelaskan, setiap daerah dapat dikatakan tidak terjadi penularan apabila angka bebas jentik nya diatas 95 persen.

Yang dimaksud bebas jentik ini betul-betul tidak ada jentik apabila tim menyusuri lapangan. Seperti tingkat RT, desa maupun kecamatan.

“Tapi kalau misal dia masih 50 persen angka bebas jentiknya, itulah yang harus dipantau. Kalau memang jentiknya banyak otomatis akan terjadi penularan,” imbuhnya.

Ia yakin betul dengan kasus 174 DBD di Kutim saat ini angka bebas jentiknya dibawah 95 persen. Hal tersebut yang menjadi pemicu naiknya kasus penularan DBD.

Beberapa faktor terjadinya peningkatan kasus diantaranya tingginya curah hujan, mobilitas penduduk yang tinggi.

“Misalnya Balikpapan terjadi penularan kasus, setelahnya ke Samarinda juga, tidak lama Kutim juga sama akan tinggi kasus penularannya,” kata Yusuf.

Ia berharap tim Jumantik dapat terus memberikan update terbaru terkait jentik di lingkungan sekitarnya. Tim juga dibekali pengetahuan serta diminta untuk menyebarkan informasi terkait penularan DBD dan cara mencegahnya.(Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *