SANGATTA – Opsi pemberian pelatihan keterampilan untuk anak gelandangan maupun anak jalanan (anjal) telah lama di gagas oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinsos Kutim, dr Ernata Hadi Sujito, pelatihan tersebut bertujuan untuk kemandirian hidup dari anak tersebut.
“Kita berikan keterampilan berupa, pangkas rambut, montir, menjahit, service elektronik, ahli bangunan dan keterampilan dasar lainnya,” ucapnya.
Yang mana, harapannya seusai diberikan keterampilan itu dapat di fungsikan untuk bekerja serta mendapatkan hasil dan tidak akan mengemis lagi.
“Nantinya dia tidak akan ada di jalanan lagi. Karena menekuni profesi yang baru didapatkan seusai mengikuti pelatihan keterampilan itu tadi,” paparnya.
Langkah tersebut memang menjadi ranah dari Dinsos dalam upaya pemeliharaan anak jalanan. Namun dari seluruh hasil assessment, kebanyakan anjal menolak pelatihan tersebut.
“Karena sifatnya tawaran, bukan paksaan. Jadi kalau mereka meminta dikembalikan pada keluarga ya tidak apa-apa, kita akan kembalikan,” jelasnya.
Namun anjal tersebut harus menandatangani surat kesepakatan agar tidak kembali mengulang berkeliaran di Kutim untuk mengemis.
“Apabila dilanggar dan dia ketahuan mengemis, akan kami berikan sanksi. Nanti sanksi diberikan sesuai ketentuan dari perundang-undangan,” imbuhnya.
Sebab menurutnya, pemaksaan dalam pemberian pelatihan tidak akan membuahkan hasil yang baik, dan anjal tersebut tidak akan menggunakannya seusai pelatihan selesai.(adv)