SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terkenal akan banyaknya potensi wisata alam, terutama pantai. Akan tetapi, ancaman predator air “buaya” masih membayangi wisatawan yang ingin berkunjung.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim, Nurullah saat menyampaikan kekayaan potensi wisata di wilayahnya saat ditemui awak media.
Dalam pemaparannya, Nurullah menyebutkan terdapat tiga pantai yang saat ini diunggulkan yakni pantai Teluk Lombok, Teluk Perancis, dan Sangkima.
Akan tetapi, banyaknya keluhan yang masuk baik dari pihak pengelola, masyarakat maupun wisatawan dari luar selalu mengenai buaya.
“Kita punya banyak wisata, tiga yang diunggulkan itu pantai. Hanya saja, keluhan yang disampaikan itu didominasi oleh buaya,” kata Nurullah.
Dirinya menyebutkan, saat ini pihaknya masih menyusun langkah apa yang terbaik untuk menghilangkan keresahan bagi pengunjung di tiga pantai tersebut.
Mengingat, ada beberapa kasus yang telah terjadi akibat serangan buaya di lokasi tersebut. Tak hanya itu, menurut perencanaan kemungkinan pihaknya akan memasang pagar pembatas.
“Sebenarnya itu masyarakat tidak boleh berenang disebelah kiri yang merupakan jalannya si buaya, sudah kita pasang juga tulisan. Mungkin karena terlalu menikmati jadinya terbawa kesana, opsi masih pemasangan pembatas, hanya kita ingin yang terbaik, kita tunggu hasil pembahasan nanti,” imbuhnya.
Karena, apabila menunggu pembangunan penangkaran yang diusulkan oleh Bupati Kutim tentu akan memakan waktu yang lama, mengingat pembangunan sendiri masih menunggu pihak ketiga sebagai investor.(adv)