SANGATTA – Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang (ASKB) memiliki beberapa program perioritas. Salah satunya yakni perbaikan dan peningkatan gang, jembatan dan antar kecamatan.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menuturkan perbaikan serta peningkatan infrastruktur jalan ini sedang dalam proses.
Satu hal yang sangat ditekankan oleh orang nomor satu di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bahwa peningkatan infrastruktur bukanlah sebuah program, melainkan kewajiban yang memang harus diselesaikan oleh pimpinan daerah.
“Saya sering menyampaikan kepada masyarakat ini bukan program, tapi ini kewajiban. Karena disitulah manusia hidup, di mana ada sebaran manusia yang berkembang, maka pemerintah maka pemerintah memberi fasilitas kepada mereka dengan membangun infrastruktur yang ada,” ucap Ardiansyah.
Akan tetapi, dari kewajiban tersebut harus menyesuaikan dengan kemampuan-kemampuan yang ada, seperti anggaran. Dirinya juga menyampaikan, begitu luasnya Kabupaten Kutim, maka pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan, maupun antar kecamatan diibaratkan sedang merangkak karena menyesuaikan kemampuan pemerintah daerah (Pemda).
Yang dimaksud infrastruktur disini adalah yang memang menjadi tanggungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutim. Seperti yang sudah diketahui, tiap infrastruktur jalan memiliki tiga kepemilikan, yakni kabupaten/kota, provinsi dan pusat.
Terkait dengan infrastruktur yang menjadi kewajiban baik APBD provinsi, maupun APBN ini juga sedang berkembang. Sebagai informasi, jalan APBN yang ada di Kabupaten Kutim mulai dari Samarinda sampai Berau dibangun dengan konsep multiyers sejak 2021 lalu sampai 2024.
“Sekarang kita bisa mengetahui bagaimana kondisi jalan APBN itu luar biasa membuat badan kita segar. Karena ketika kita melintas, tidak akan bisa tidur. Karena banyak gelombangnya, makanya kalau yang mau kurus, rajin-rajin mengarungi Samarinda menuju Sangatta,” bebernya.
Artinya, sesuai dengan ekspose dari komisi V dan BJN diruang Tempudau Sekertariat Kantor Bupati Kutim, menyampaikan pada pemerintah Kutim bahwa pembangunan infrastruktur APBN akan berjalan selama lima tahun.