Sangatta- Jelang Natal dan Tahun Baru, biasanya bahan daging sapi dan ayam bakal diburu pembeli. Tak jarang pula pedagang nakal memasukkan bahan daging ayam yang tak layak dalam barang dagangangannya demi ketahanan daripada barang itu sendiri.
Begitu pula di Kutai Timur (Kutim)
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga di bawah naungan seksi Tertib Niaga dan Pemberdayaan Konsumen, mengungkapkan bahwa hal tersebut harus mulai diwaspadai oleh masyarakat Kutim.
Kepala Seksi (Kasi) Tertib Niaga dan Pemberdayaan Konsumen H. Sukmawijaya, S,Sos, menjelaskan selain barang kadaluwars, Disperindag Kutim juga sudah mulai memperhatikan pada bahan makanan yang mengandung bahan pengawet dan barang berbahaya lainnya yang digunakan pada bahan makanan.
“Sekarang itu juga sudah mulai ada itu makanan-makanan yang berpengawet, dan bahan bahaya lainnya, di daging ayam, bakso, dan lain-lain, di salah satu pasar yang ada di Kutim, jadi harus hati-hati” jelasnya, Selasa (11/11/2021).
Ia menambahkan sejak, Disperindag mendapatkan bantuan alat dari Dinas Provinsi (Disprov) , yaitu alat deteksi bahan berbahaya pada bahan makanan, sudah ada beberapa temuan ungkapnya.
“Jadi kita itu ada dapat, bantuan alat deteksi bahan-bahan berbahaya pada makanan, dari Disprov dan memang ada kami dapati makanan yang mengandung zat berbahaya itu seperti borax, dan formalin”
Oleh sebab itu dengan alat itu Disperindag berupaya memaksimalkan fungsional alat tersebut untuk menjaga dan mengawasi bahan-bahan makanan yang ada di Kutim, dari bahan-bahan berbahaya.
“Namun demikian masyarakat Kutim juga harus lebih berhati-hati dalam memilih bahan-bahan yang akan di konsumsi, dengan dibarengi monitoring terhadap pedangang yang ada di Kutim melalui Disperindag” Jelasnya, saat ditemui di Disperindag dalam ruang kerjanya.